Pelaku Seni Didorong Kembangkan Sanggar Kesenian Jadi Destinasi Wisata Salatiga

SALATIGA, Lingkarjateng.id Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Salatiga, Dance Ishak Palit, mendorong pelaku seni mengemas budaya sebagai bagian pengembangan pariwisata.

“Budaya bukan lagi sekedar suatu ekspresi dan tradisi. Budaya harus jadi bagian pengembangan pariwisata yang tujuannya meningkatkan kunjungan wisatawan dan pertumbuhan ekonomi masyarakat,” kata Dance, Minggu, 14 Januari 2024.

Dance meminta kelompok kesenian menjadikan sanggar seni dan budaya sebagai destinasi wisata baru yang dapat mendongkrak pariwisata Salatiga.

“Eksplor budaya yang ada di Salatiga dan buat event pariwisata. Mari kita kembangkan sanggar kesenian jadi destinasi wisata dari kegiatan kita masing masing,” ucapnya.

Untuk mendukung hal tersebut, Pemerintah Kota Salatiga telah menyalurkan dana hibah kepada sejumlah kelompok kesenian untuk mengembangkan potensi seni budaya daerah. Ini juga bentuk dukungan Pemkot Salatiga guna melestarikan budaya dan kesenian. 

Apalagi Kota Salatiga memiliki ikon kesenian asli gagasan cemerlang warganya, yakni seni musik drumblek.

Kesenian Drumblek, berawal dari daerah seorang seniman bernama Didik warga Kampung Pancuran, Kelurahan Kutowinangun Lor, Kecamatan Tingkir, Salatiga yang ingin mendirikan grup drumband. Namun karena keterbatasan alat dan biaya, muncul ide membuat kesenian drumblek. 

Alat-alat music yang digunakan berupa peralatan tong bekas, kaleng bekas, kentongan yang telah dimodifikasi, ditambah balira. Padauan alat musik tersebut mampu menyuguhkan alunan musik yang unik dan menambah khasanah budaya di Kota Salatiga. Bahkan kini sudah ada ratusan grup drumblek yang aktif. (Lingkar Network | Angga Rosa – Koran Lingkar)