Biaya Hidup Kian Tinggi, Buruh di Kota Salatiga Tuntut Skema Upah Ideal

SALATIGA, Lingkarjateng.id Kalangan buruh di Kota Salatiga menuntut kenaikkan upah yang ideal. Mereka berharap pemerintah dan kalangan pengusaha bisa mengakomodasi permintaan tersebut agar buruh bisa hidup layak.

Perwakilan serikat pekerja di Kota Salatiga, Gunawan, mengatakan buruh minta kenaikkan upah bukan tanpa alasan. Sebab biaya hidup pun semakin tinggi. 

“Biaya hidup semakin mahal. Sekarang harga kebutuhan pokok setiap tahun pasti naik. Karena itu, kami minta upah dinaikkan sesuai dengan kebutuhan hidup layak,” ujar Gunawan yang mengikuti aksi peringatan Hari Buruh Internasional (May Day) di Gedung Korpri Salatiga, Rabu, 1 Mei 2024. 

Gunawan menjelaskan besaran upah buruh sesuai UMKM Salatiga tahun 2024 yakni Rp2.357.000 per bulan. Sedangkan biaya kebutuhan hidup sudah mencapai sekitar Rp3 juta seiring kenaikan harga barang kebutuhan pokok yang terhitung tinggi.

“Atas dasar itu kami minta formula penghitungan UMK diperbaiki mengikuti dinamika perekonomian dan perkembangan harga barang kebutuhan pokok agar buruh bisa mendapatkan upah yang layak,” bebernya.

Hal senada juga disampaikan Warsono yang merupakan buruh pabrik. Mereka meminta pemerintah dan kalangan pengusaha bijak dalam menentukan formula penghitungan upah buruh. 

“Kami juga ingin hidup layak. Kami ingin kesejahteraan kami meningkat. Tolong, berikan upah yang ideal,” terangnya.

Sementara itu Penjabat Wali Kota Salatiga Yasip Khasani menyampaikan bahwa buruh merupakan aset sehingga hak-hak buruh harus diberikan sesuai dengan kemampuan dan ketentuan Perusahaan.

Yasip juga mengatakan buruh bisa memberikan dampak yang besar terhadap perekonomian. Dengan adanya buruh dan perusahaan, perekonomian di Salatiga dapat terus menggeliat.

“Kami minta buruh untuk meningkatkan kompetensi guna berkolaborasi melakukan pembangunan,” ujarnya. (Lingkar Network | Angga Rosa – Lingkarjateng.id)