Arsip Tag: Berita Salatiga

Warga Usul Lahan Kosong Areal Pasar Raya II Salatiga Dijadikan Kantong Parkir

SALATIGA, Lingkarjateng.id Sejumlah warga Kota Salatiga mengusulkan agar lahan kosong di areal Pasar Raya II Salatiga dimanfaatkan sebagai lahan parkir. Hal itu lantaran warga menilai lahan parkir di kawasan Jalan Jenderal Sudirman Kota Salatiga kurang memadai, terutama pada hari libur.

Seorang warga yang tinggal di kawasan Jalan Jenderal Sudirman, Andreas (42), berpendapat bahwa penambahan kantong parkir di kawasan jantung Kota Salatiga mendesak dilakukan karena tempat parkir yang ada di kawasan tersebut kurang memadai.

“Jalan Sudirman merupakan pusat keramaian dan perdagangan di kota ini yang harus didukung dengan pembangunan sarana infrastruktur yang memadai agar keamanan, kenyamanan, dan keindahan kota ini tetap terjaga. Karena itu, kami minta Pemkot Salatiga bisa membangun tempat parkir baru. Lokasinya bisa memanfaatkan lahan kosong di sebelah Pasar Raya II,” terangnya, Minggu, 28 April 2024.

Menurutnya, kawasan Jalan Sudirman idealnya ada kantong parkir yang tidak berada di jalan protokol sehingga arus lalu lintas bisa lancar. Selain itu, juga harus ada infrastruktur yang bisa dimanfaatkan masyarakat penyandang difabel.

“Fasilitas untuk penyandang disabilitas difabel harus ada. Paling tidak, ada jalan khusus bagi penyandang difabel,” ujarnya. 

Tarif Parkir di Salatiga Resmi Naik, Warga Bisa Parkir Gratis Jika Tak Diberi Karcis

Dia berharap, pemimpin Kota Salatiga yang baru nanti tanggap dan bisa melakukan terobosan untuk menata kawasan Jalan Sudirman.

“Ini pekerjaan rumah bagi wali kota yang baru (terpilih) nanti,” ucapnya.

Warga lain, Fauzi (39) mengungkapkan Pemkot Salatiga bisa belajar dari penataan kawasan Jalan Malioboro Yogyakarta.

“Penataan jalan tersebut memadukan unsur modern dan tradisional, baik itu bangunan maupun pedagangnya. Sehingga masyarakat dan wisatawan dari luar daerah tertarik untuk berkunjung,” ujarnya.

Menurutnya, di sekitar kawasan Jalan Jenderal Sudirman harus dibuat lahan parkir yang memenuhi standar kelayakan dan keamanan. Terlebih lagi, tarif parkir kendaraan bermotor di Salatiga telah naik per Kamis, 25 April 2024.

“Untuk itu, kami mohon pemkot segera menjadikan lahan parkir di Jalan Jenderal Sudirman yang layak dan aman. Kenaikkan tarif parkir harus disertai dengan peningkatan pelayanan,” tutupnya.  (Lingkar Network | Angga Rosa – Lingkarjateng.id)

Tarif Parkir di Salatiga Resmi Naik, Warga Bisa Parkir Gratis Jika Tak Diberi Karcis

SALATIGA, Lingkarjateng.id Kenaikan tarif parkir di Salatiga resmi berlaku per Kamis, 25 April 2024. Menyusul kebijakan tersebut, Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Salatiga menginstruksikan semua juru parkir (jukir) untuk memberikan karcis kepada semua pengguna tempat parkir di tepi jalan umum. Apabila jukir tidak memberikan karcis, warga tidak perlu membayar retribusi parkir alias gratis. 

Kepala Dishub Kota Salatiga Sri Satuti mengatakan, setiap warga yang menggunakan tempat parkir umum di tepi jalan raya berhak mendapatkan karcis.

“Maka dari itu, masyarakat yang menggunakan tempat parkir umum di tepi jalan raya yang tidak diberi karcis oleh petugas parkir, tidak perlu membayar parkir,” terangnya, Kamis, 25 April 2025. 

Sri menyampaikan kebijakan tarif parkir tersebut untuk memberikan rasa nyaman dan kepercayaan kepada masyarakat bahwa uang parkir yang mereka bayarkan masuk ke pendapatan daerah.

“Masyarakat juga bisa mengadu ke Dinas Perhubungan atau melalui Instagram kami,” ujarnya.

Tarif Parkir di Salatiga Naik 100 Persen, Ini Rincian Tiap Jenis Kendaraannya

Menurutnya, Dishub telah melakukan pembinaan jukir secara berkala, termasuk menginstruksikan jukir wajib memberikan karcis kepada pengguna tempat parkir.

“Kami juga telah mensosialisasikan hal itu kepada masyarakat. Ada juga tulisan di punggung para jukir tanpa karcis parkir gratis,” terangnya. 

Sementara itu seorang juru parkir, Slamet Haryanto, mengaku tidak masalah dengan kewajiban memakai baju bertuliskan “tanpa karcis parkir gratis”. Menurutnya, pemakaian baju itu juga sebagai pemberi rasa nyaman kepada masyarakat, bahwa mereka parkir secara resmi.

“Nggak masalah (pakai baju bertuliskan tanpa karcis parkir gratis), karena karcis ini memang diperlakukan untuk memberikan kepercayaan kepada masyarakat. Ini juga bagian dari peningkatan pelayanan seiring penerapan kenaikkan tarif parkir,” ucap Slamet.

Pihaknya juga menyambut baik kebijakan kenaikan tarif parkir di Salatiga. Ia sebagai jukir dituntut meningkatkan pelayanan agar masyarakat lebih merasa aman dan nyaman saat memarkirkan kendaraannya. 

“Saya siap meningkatkan pelayanan, termasuk memberikan pemahaman kepada masyarakat mengenai kenaikan tarif parkir dengan cara yang santun. Saya minta Dishub juga memberikan karcis tepat waktu,” pungkasnya.

Sebelumnya Dishub menetapkan kenaikan tarif parkir di Kota Salatiga diantaranya tarif parkir sepeda motor naik sebesar 100 persen dari tarif sebelumnya senilai Rp1.000 atau menjadi Rp2.000 per unit per parkir.

Sedangkan tarif parkir roda empat naik dari Rp2.000 menjadi Rp3.000 per unit per parkir. Kemudian tarif parkir kendaraan bermotor roda enam naik menjadi Rp5.000 dan kendaraan roda lebih dari enam naik menjadi Rp12.000 per unit per parkir. (Lingkar Network | Angga Rosa – Lingkarjateng.id)

Cegah Penyebaran PMK di Salatiga, Dispangtan Sediakan 300 Vaksin Booster

SALATIGA, Lingkarjateng.id Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Salatiga menyediakan 300 dosis vaksin booster penyakit mulut dan kuku (PMK). Ratusan dosis vaksin booster tersebut untuk vaksinasi 300 ekor sapi di Salatiga. 

Kepala Dispangtan Kota Salatiga Henny Mulyani mengatakan vaksinasi booster dilakukan untuk meningkatkan kekebalan hewan ternak khususnya sapi terhadap serangan virus PMK.

“Vaksinasi terus kami lakukan. Ada 300 ekor sapi yang menjadi sasaran dalam vaksinasi booster ini,” kata Henny, Rabu, 24 April 2024.

Henny berharap, setelah vaksinasi booster PMK tuntas, kekebalan hewan terhadap serangan penyakit meningkat sehingga tidak ada lagi hewan ternak yang terjangkit PMK. 

Dispangtan juga melakukan upaya pencegahan penyebaran PMK lainnya. Diantaranya mengedukasi peternak untuk menjaga kebersihan kandang dan hewan peliharaan. Selain itu, juga meningkatkan pengawasan lalu lintas hewan ternak. 

Dispangtan Kota Salatiga Temukan 13 Ekor Sapi Terjangkit PMK

Sementara itu, sejumlah peternak sapi di Salatiga menyambut baik layanan vaksinasi. Sehingga mereka tidak kesulitan dalam mendapatkan vaksinasi PMK untuk hewan ternaknya.

“Vaksinasi ini sangat membantu kami dalam mengantisipasi penularan PMK,” ujar seorang peternak sapi di Gamol, Sidomukti, Sugeng.

Dia berharap, dengan adanya vaksinasi PMK, penyakit tersebut bisa segera hilang dan perdagangan hewan peternak bisa menggeliat lagi.

“Kami berharap PMK segera sirna, agar jual beli ternak bisa normal kembali,” ucapnya. 

Dispangtan Kota Salatiga mencatat sepanjang Maret hingga April 2024 sudah ditemukan 13 ekor sapi terjangkit PMK. Belasan ekor sapi yang terjangkit PMK itu milik peternak di Kelurahan Kumpulrejo dan Randuacir, Kecamatan Argomulyo.

“Temuan kasus PMK, terjadi bulan Maret-April. Data yang sudah terekam sebanyak 13 ekor di Argomulyo terjangkit PMK,” terang Kepala Dispangtan Kota Salatiga Henny Mulyani.

Dia menjelaskan, langkah penanganan yang telah dilakukan adalah pengobatan hewan yang terjangkit PMK, mensterilkan kandang ternak dengan cairan disinfektan, memberikan booster vaksinasi PMK dan membatasi lalu lintas perdagangan hewan ternak. (Lingkar Network | Angga Rosa – Lingkarjateng.id)

Dispangtan Kota Salatiga Temukan 13 Ekor Sapi Terjangkit PMK

SALATIGA, Lingkarjateng.id Kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak, khususnya  sapi, kembali ditemukan di Kota Salatiga. Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Salatiga mencatat sepanjang Maret hingga April 2024 ada 13 ekor sapi yang terjangkit PMK. 

Kepala Dispangtan Kota Salatiga Henny Mulyani menjelaskan 13 ekor sapi yang terjangkit PMK tersebut milik peternak di Kelurahan Kumpulrejo dan Randuacir, Kecamatan Argomulyo.

“Temuan kasus PMK terjadi bulan Maret-April. Data yang sudah terekam sebanyak 13 ekor di Argomulyo terjangkit PMK,” terangnya, Selasa, 22 April 2024. 

Henny menyampaikan Dispangtan sudah melakukan langkah penanganan dan antisipasi penyebaran PMK. Langkah penanganan yang ditempuh yakni mensterilkan kandang ternak dengan cairan disinfektan, menyuntikkan booster vaksin PMK, dan membatasi lalu lintas perdagangan hewan ternak. 

“Pemberian booster vaksinasi PMK masih berjalan. Dan kami imbau peternak untuk mengurangi pembelian hewan ternak baru,” imbaunya. 

Menurutnya, lalu lintas hewan secara nasional memang sudah diperketat dan memerlukan rekomendasi dari pejabat otoritas veteriner (POV) tujuan dan asal. Selain itu, hewan ternak yang akan masuk maupun ke luar daerah harus sudah bersertifikat veteriner dan dinyatakan sehat yang dikuatkan dengan Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH).

Meski demikian, kata Henny, Dispangtan Salatiga juga memperketat pengawasan perdagangan dan lalu lintas hewan ternak.

“Kami perketat juga dengan syarat eartag (anting) dimana yang merekam data hewan itu seperti vaksin, kondisi hewan dan lainnya. Yang terpenting, hewan sudah divaksin PMK. Hewan yang tidak memenuhi syarat tersebut, untuk dikeluarkan (dijual). Hewan yang sakit (terkena PMK) harus diobati sampai sembuh di Salatiga,” bebernya.

Pihaknya meminta kepada peternak yang hewannya terjangkit PMK untuk melakukan karantina mandiri dan dipisahkan dengan hewan yang lain. 

“Selain itu, juga melakukan vaksinasi. Langkah paling efektif pencegahan penyebaran PMK adalah dengan pemberian vaksinasi, diperkuat dengan sanitasi peternak dan desinfeksi kandang, serta pembatasan lalu lintas (tidak memasukkan ternak baru),” tandasnya. (Lingkar Network | Angga Rosa – Lingkarjateng.id)

Koalisi Gerindra-PKB Intens Komunikasi Bahas Calon Wali Kota Salatiga

SALATIGA, Lingkarjateng.id Partai Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) intens melakukan komunikasi politik menjelang pemilihan wali kota (Pilwakot) Salatiga 2024. Kedua partai siap berkoalisi mengusung calon wali kota Salatiga periode 2024-2029.

Ketua DPC PKB Salatiga Saiful Mashud menyambangai kediaman Ketua DPC Partai Gerindra Yuliyanto untuk mematangkan koalisi Gerindra-PKB pada Senin, 22 April 2024.

Ketua DPC Gerindra Kota Salatiga Yuliyanto mengatakan pihaknya membuka keran komunikasi dengan sejumlah partai politik namun yang serius baru PKB. 

“Yang agak serius PKB. Prinsipnya DPC Partai Gerindra cair. Soal posisi wali kota atau wakil wali kota, bagi kami tidak ada masalah,” ujarnya. 

Yuliyanto menyebut DPC Gerindra Kota Salatiga bakal mengusung kader sekaligus istrinya sendiri Titik Kirnaningsih. Adapun komposisi posisi, tidak harus menjadi calon wali kota, melainkan bisa sebagai calon wakil wali kota. 

“Jago kami tidak harus ditempatkan di posisi wali kota, wakil wali kota juga tidak apa-apa. Yang penting satu visi dan misi untuk membangun Salatiga,” terangnya. 

Menurutnya, sebelum pertemuan tersebut dirinya dengan ketua DPC PKB sudah intens berkomunikasi.

“Alasan kami membuka komunikasi ini, juga PKB sudah seperti keluarga. Dahulu Bu Titik pernah jadi Ketua DPC PKB era Gus Dur. Selebihnya, PKB ini partai cukup besar dan raihan kursi tahun ini ada kenaikan,” bebernya.

Sementara itu Ketua DPC PKB Kota Salatiga Saiful Mashud menyatakan rencana koalisi dengan Partai Gerindra bukan tanpa alasan. Kedekatan PKB dengan Gerindra bukan terjalin dalam hubungan pertemanan melainkan juga kerja-kerja pemerintahan.

“Dulu, waktu Pak Yuli menjabat Wali Kota Salatiga kami PKB di DPRD. Artinya, nyambung elemen putra putri terbaik Salatiga mesti dijalin untuk kemajuan Salatiga ke depan,” ucapnya.

Disinggung soal sosok yang akan diusung PKB dalam Pilwalkot 2024, 

Saiful menyatakan PKB sudah menyiapkan kandidat yakni Luqman Hakim. Pihaknya juga senada dengan Gerindra terkait komposisi posisi saat maju pilwakot 27 November 2024 nanti.

“Itu bisa dirembug, yang terpenting asal tujuan memajukan daerah terwujud,” pungkasnya. (Lingkar Network | Angga Rosa – Lingkarjateng.id)

PLN UPT Salatiga Sukses Jaga Listrik Andal Sepanjang Libur Idul Fitri

SALATIGA, LINGKAR – PLN melalui UPT Salatiga sukses jaga pasokan listrik sepanjang libur Hari Raya Idul Fitri 1445 H. Manager UPT Salatiga, Nur Fajar Fardiansyah Umar menyampaikan, sepanjang masa siaga idul fitri yang dimulai pada 3 April lalu hingga berakhir hari ini, Jumat (19/4), kondisi jaringan transmisi dan Gardu Induk di Provinsi DIY dan Sebagian besar Provinsi Jawa Tengah aman. nihil gangguan kelistrikan.

“Persiapan untuk mengawal keandalan pasokan listrik di lokasi lokasi yang menjadi destinasi para pemudik ini sudah kita lakukan jauh jauh hari. Alhamdulillah, sepanjang masa siaga, pasokan listrik dalam kondisi aman, dan nihil gangguan,” kata Nur Fajar.

Sepanjang masa siaga idul fitri, PLN UPT Salatiga melakukan siaga penuh 24 jam nonstop terhadap sistem kelistrikan, personel, posko siaga hingga infrastruktur kelistrikan. Pasalnya, listrik menjadi salah satu unsur terpenting dalam menunjang pelayanan transportasi kepada masyarakat. Sejumlah program peningkatan keandalan pasokan listrik guna persiapan masa siaga juga turut dilakukan, diantaranya melakukan upgrade teknologi proteksi busbar, melakukan digitalisasi rele proteksi, antisipasi gangguan petir, gangguan binatang dan benda asing, serta program zero row kritis.

“Kondisi peralatan, instalasi dan jaringan di seluruh posko siaga idul fitri, yakni di ULTG Salatiga, ULTG Yogyakarta dan ULTG Surakarta, berada dalam kondisi prima. Seluruh manajemen yang menaungi telah melaksanakan inspeksi dan pengecekan instalasi serta jaringan secara rutin untuk memastikan hal tersebut,” tambahnya.

Sementara itu, General Manager PLN Unit Induk Transmisi Jawa Bagian Tengah, Tejo Wihardiyono mengatakan, keberhasilan PLN dalam menyediakan pasokan listrik yang andal dalam setiap moment-moment penting menjadi bukti komitmen PLN dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.

“Dari hulu ke hilir, PLN terus berbenah dan berinovasi sehingga dapat memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Apalagi, saat ini telah ada aplikasi PLN Mobile yang semakin memudahkan masyarakat mengakses layanan listrik PLN. Tentunya keberhasilan ini tidak hanya sekedar keberhasilan secara teknis namun juga menjadi kontribusi nyata PLN menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan ekonomi, pembangunan infrastruktur dan kesejahteraan masyarakat,” pungkas Tejo. (LINGKAR NETWORK)

Pemkot Salatiga Dorong KONI Sediakan Layanan Psikologi untuk Atlet

SALATIGA, Lingkarjateng.id Pemerintah Kota (Pemkot) Salatiga meminta Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Salatiga menyediakan layanan psikologi bagi atlet. Layanan tersebut dinilai penting agar atlet mendapatkan porsi yang tepat dalam menanggulangi stres.

Penjabat Wali Kota Salatiga Yasip Khasani mengatakan saat ini level stres manusia sudah sering masuk ke kategori yang berkepanjangan sehingga masuk ke ranah medis. Penyembuhannya pun memerlukan bantuan dari psikiater atau psikolog.

“Jika beban atlet sudah terlalu berat, hadirkan psikiater untuk berdiskusi siapa tahu ada terapi medis yang diperlukan, sehingga atlet juga mendapatkan porsi yang tepat untuk menanggulangi stres,” kata Yasip, Sabtu, 20 April 2024.

Yasip mengatakan penyediaan layanan psikologi merupakan salah satu tugas KONI dalam memenuhi kebutuhan psikis para atlet.

“Itu sudah menjadi tugas KONI untuk menyediakan layanan psikis. Jadi tidak hanya latihan fisik dan fisik, namun juga pemenuhan kebutuhan psikis dan spiritual atlet,” ujarnya. 

Ia menilai atlet juga harus mendapatkan akses pengetahuan dan ilmu yang baik sehingga mereka menjadi sumber daya yang berkualitas secara teknis, spiritual, dan sosial. 

“Ada istilah di luar sana yaitu lesson learn yang artinya belajar dari apa yang kita pelajari, belajar dari apa yang telah dilalui, jangan sampai masuk pada lubang yang sama dua atau tiga kali. Belajarlah dari kesalahan teknis maupun nonteknis yang terjadi, perkaya literasi untuk pengembangan ke depan,” terangnya. (Lingkar Network | Angga Rosa – Lingkarjateng.id)

Rentan Bikin Stres Mahasiswa, UKSW Salatiga akan Hapus Skripsi sebagai Syarat Kelulusan

SALATIGA, Lingkarjateng.id Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga bakal menghapus skripsi sebagai syarat kelulusan mahasiswa strata 1 (S1). Syarat kelulusan tersebut akan diganti dengan produk inovasi mahasiswa. 

Kebijakan tersebut digulirkan untuk meringankan beban mahasiswa dalam menyelesaikan studi di kampus Indonesia mini itu.

“Kebijakan mengganti laporan akhir kuliah skripsi dengan produk inovasi ini diambil dengan berbagai pertimbangan. Satu diantaranya mahasiswa sekarang mudah stres,” kata Rektor UKSW Salatiga Intiyas Utami, Jumat, 19 April 2024.

Intiyas menilai, menciptakan inovasi lebih penting dan aplikatif diterapkan untuk masyarakat.

“UKSW sempat memaparkan produk inovasi ke Dikti perihal pendidikan seks usia dini. Kami membuat terobosan, dan inovasi serta dinilai bisa memberi daya dampak,” jelasnya.

Berdasarkan pengalaman produk inovasi yang pernah dipaparkan, Intiyas menyampaikan bahwa UKSW berkomitmen menjadikan produk inovasi sebagai pengganti tugas akhir kuliah berupa skripsi.

Menurutmya tahapan pengerjaan skripsi pada satu sisi musti melalui sidang terbuka, ditambah manakala ada kesalahan ditandai dosen penguji dinilai rentan membuat mahasiswa stres.

“Misalnya, dicoret-coret. Ditanya-tanya saat sidang, ditandai letak revisinya. Itu berisiko membuat mahasiswa era sekarang stres. Maka, kami ganti sistem itu dengan diseminasi produk inovasi berbentuk poster,” terangnya.

Selain itu kebijakan penerapan merdeka belajar civitas akademika kampus juga menangkap cara pengujian tugas akhir maupun bentuk evaluasi. Pihaknya mengaku, dari pengalaman yang ada tahapan pengerjaan skripsi ini juga berpotensi membuat orang tua mahasiswa stres lantaran anaknya tak kunjung lulus.

“Karena itu, pola lama itu kami ubah. Bukan hanya produk temuan inovasi yang memiliki dampak ke masyarakat,” tandasnya. (Lingkar Network | Angga Rosa – Lingkarjateng.id)

Stok Menipis, Harga Bawang Merah dan Putih di Salatiga Melambung 

SALATIGA, Lingkarjateng.id Harga bawang merah dan putih di wilayah Kota Salatiga mengalami kenaikan. Harga bawang merah melambung hingga mencapai Rp 65.000 per kilogram. 

Sedangkan harga bawang putih naik menjadi Rp 45.000 per kilogram. Kenaikkan harga bumbu dapur tersebut disebabkan stok di tingkat petani mulai menipis. 

Seorang pedagang Pasar Blauran Salatiga Suyamtiningsih (50) menuturkan, kenaikkan harga bawang merah dan putih terjadi sejak H – 7 lebaran lalu. Hingga saat ini, harganya masih tinggi. 

“Sebelum naik, harga bawang merah dari Brebes Rp 40.000 per kilogram, kini naik jadi Rp 65.000. Harga bawang merah dari Boyolali yang semula Rp 25.000 sekarang naik jadi Rp 50.000 per kilogram,” terangnya, Jumat 19 April 2024.

Kemudian harga bawang putih jenis sinco sebelum lebaran masih Rp 38.000 kini naik Rp 2.000 atau menjadi Rp 40.000 per kilogram. Adapun harga bawang putih jenis cutting naik Rp 5.000 dari Rp 40.000 atau jadi Rp 45.000 per kilogram.

“Kenaikkan harga bawang merah dan putih ini berdampak pada omzet penjualan. Karena harga tinggi, permintaan konsumen menurun,” ujarnya.

Menurutnya, selain bawang merah dan putih, bumbu dapur lainnya juga mengalami kenaikkan. Antara lain, bawang bombay, kencur dan lainnya

“Harga kencur sebelum lebaran Rp 18.000 perkilogram. Sekarang naik jadi Rp 40.000 per kilogram,” terangnya.

Sementara itu, kenaikan harga bawang merah dan putih mendapat tanggapan beragam dari masyarakat. Masyarakat kalangan ekonomi menengah ke atas tidak mempermasalahkan kenaikkan harga selama stok di pasar masih ada. 

Seperti yang dituturkan salah seorang warga Hesti (30). Dia mengaku tidak masalah dengan kenaikan harga sejumlah bahan bumbu dapur pasca lebaran Idul Fitri. Meski demikian, dia berharap pasokan yang ada tetap terpenuhi.

“Tidak masalah asalkan stoknya di pasaran masih ada. Apabila stoknya nggak ada mau harga tinggi barang susah dicari juga repot. Tapi, harapannya semoga semua kembali normal,” ujarnya

Sedangkan masyarakat ekonomi kurang mampu merasa keberatan dengan kenaikan harga bumbu dapur. Sebab bumbu dapur merupakan bahan pokok dibutuhkan setiap hari.

“Bawang merah dan putih menjadi bumbu pokok masakan. Dan setiap hari dibutuhkan untuk memasak. Kalau harganya tinggi, kami keberatan. Saya berharap pemerintah turun tangan untuk menurunkan harga bawang merah dan putih,” kata salah seorang ibu rumah tangga Warsiti (36). (Lingkar Network | Angga Rosa – Lingkarjateng.id)

Parsel Lebaran yang Dikembalikan ASN Pemkot Salatiga Diberikan ke THL

SALATIGA, Lingkarjateng.id Tim Unit Pengendali Gratifikasi (UPG) Inspektorat Kota Salatiga memberikan parsel lebaran, yang berasal dari pengembalian dan pelaporan barang sejumlah pejabat Pemerintah Kota Salatiga, kepada puluhan tenaga harian lepas (THL) Dinas Lingkungan Hidup Kota Salatiga.

Inspektur Kota Salatiga Muthoin mengapresiasi para ASN Pemkot Salatiga yang telah melaporkan dan mengembalikan pemberian yang masuk kategori gratifikasi ke tim UPG. Hal ini akan memotivasi ASN lainnya untuk terus menjaga integritas.

“Melaporkan setiap pemberian yang termasuk kategori gratifikasi terkait dengan kegiatan hari raya merupakan langkah yang tepat. Kemudian menolak dan atau melaporkan gratifikasi merupakan wujud integritas kita sebagai ASN. Ini bisa menjadi contoh bagi yang lain,” ujarnya, Kamis, 18 April 2024.

40 ASN Pemkot Salatiga Kembalikan Parsel Lebaran

Sementara itu, Penjabat (Pj) Wali Kota Salatiga Yasip Khasani juga memberikan apresiasi kepada para ASn yang sudah menyerahkan dan mengembalikan barang pemberian dari pihak luar kepada inspektorat. Menurutnya budaya yang baik itu harus terus dipertahankan.

“Terima kasih para pejabat sudah mengembalikan barang tersebut. Nantinya barang pemberian seperti gerabah, coffee maker dan lainnya akan kita serahkan ke KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi). Nilai semuanya ditaksir sekitar Rp9.530.000. Saya tidak kaget saat melihat para pejabat di Salatiga mau menyerahkan dan melaporkan hal tersebut ke Tim UPG. Alhamdulillah, Ini hal baik dan akan saya lanjutkan. Karena pada saat bertugas di provinsi dan di RS Moewardi, hal tersebut sudah menjadi hal wajar dan biasa untuk dilaporkan,” tuturnya.

Dirinya juga memberikan masukan kepada Inspektorat Kota Salatiga untuk terus membangun dan berkomunikasi dengan semua ASN dan seluruh pihak yang bekerjasama tentang bahaya korupsi, suap dan gratifikasi.

“Saya nilai inspektorat sudah bagus. Nanti bisa ditingkatkan kembali dengan memasang pojok gratifikasi di setiap OPD (Organisasi Perangkat Daerah),” tandasnya. (Lingkar Network | Angga Rosa – Lingkarjateng.id)