Rektor UMKU Dorong 806 Wisudawan Terus Kembangkan Potensi Diri

KUDUS, Lingkar.news – Universitas Muhammadiyah Kudus (UMKU) kembali selenggarakan wisuda. Pada Wisuda ke-26, UMKU meluluskan sebanyak 806 Wisudawan.

Jumlah tersebut merupakan lulusan dari prodi kesehatan, S1 Farmasi, Prodi Profesi Apoteker, S1 Keperawatan, Profesi Ners, D3 Keperawatan, S1 Kebidanan, dan D3 Kebidanan.

Sejumlah 191 wisudawan mendapat predikat cumlaude dan 12 lulusan terbaik dengan nilai IPK tertinggi 3,94 diraih oleh wisudawan dari Prodi Apotker yaitu Ranti Hastuti dan Rina Rahmawati.

Hadir tamu undangan penting di antaranya, Ketua Badan Pelaksana Harian (BPH) Drs. Sajad, M.Pd; Bupati Kudus Dr. H.M. Hartopo, S.T., M.M., M.H; Kepala LLDikti Jateng Bhimo Widyo Andoko, S.H., M.H; dan Ketua Majelis Dikti Litbang PP Muhammadiyah Prof. H. Lincolin Arsyad, M.Sc., Ph.D.

Rektor UMKU Dr. Ns. Rusnoto, SKM, M.Kes (Epid) dalam sambutannya mengucapkan selamat kepada wisudawan yang telah menyandang gelar diploma, dan sarjana.

Ia juga menekankan pentingnya skill dan pengetahuan agar senantiasa terus di asah dari waktu ke waktu. Menurutnya, wisuda kali ini teramat spesial karena wisuda angkatan inilah yang pertama kali menggunakan gedung baru Convention Hall.

Gedung yang memiliki kapasitas tiga lantai dan sanggup menampung sebanyak 3.500 orang.

“Gedung baru Gelar baru” demikian kata beliau.

Gedung ini sangat representatif dengan pusat pelayanan terpadu. Artinya, rektorat, dan lembaga-lembaga yang dimiliki kampus berada dalam satu gedung sehingga memudahkan akses layanan kepada mahasiswa.

“Gelar ijazah bukan segalanya. Kepribadian, etos kerja, soft skill, tata krama, menghormati orang tua, menghargai sesama dan yang muda, harus kita terapkan,” tuturnya.

Ia mengatakan, situasi pascapandemi merubah cara berfikir untuk pandai membaca peluang. Di era disrupsi ini, tambahnya, persaingan pasar kerja semakin ketat.

Oleh karena itu, ia meminta para wisudawan tidak hanya bisa berpikir untuk mencari pekerjaan, tetapi juga berfikir untuk menciptakan lapangan pekerjaan.

Era disrupsi, teknologi dan era berbasis cyber physical system ini, tambahnya, dipercaya akan mengurangi secara signifikan penggunaan tenaga manusia.

Menurutnya, hal ini merupakan tantangan baru bagi para alumni perguruan tinggi. Mengingat kondisi ini sudah ada di depan mata, sehingga para alumni perguruan tinggi harus menghadapi semua tantangan demi masa depan generasi bangsa.

“Saya percaya dengan growth mindset pola pikir yang membuat kita ingin selalu mengembangkan diri dan memiliki berbagai keterampilan baru, lulusan UMKU pasti dapat mengambil peran terbaik dalam mewujudkan masa depan yang gemilang. Tentu tidak semata-mata untuk kepentingan pribadi, tapi juga untuk umat dan bangsa,” ungkapnya.

Sementara itu, Bupati Kudus diwakili oleh Asisten Pemerintahan dan Kesra Sekda Drs. Agus Budi Satriyo, M.H. dalam kesempatannya menyampaikan bahwa UMKU luar biasa dan lembaga perguruan tinggi yang meluluskan SDM unggul.

“Diharapkan adik bisa terus meningkatkan potensi diri. Sekali lagi selamat kepada UMKU,” katanya.

Sedangkan, Kepala LLDikti Jateng Bhimo Widyo Andoko, S.H., M.H. juga turut menyampaikan selamat dan menyampaikan pesan kepada wisudawan.

“Selamat kepada wisudawan yang hari ini meraih gelar resmi. Semoga ilmunya bisa diberdayakan untuk bangsa. Semoga ini menjadi langkah awal untuk meraih kesuksesan. Bantulah masyarakat untuk menyelesaikan persoalan mereka, teruslah belajar dan jangan berhenti sampai di sini,” ujarnya.

Selanjutnya, Ketua Majelis Dikti Litbang PP Muhammadiyah Prof. H. Lincolin Arsyad, M.Sc., Ph.D menekankan pentingnya mengembangkan bakat.

“Kembangkan bakat kalian yang luar biasa, manusia memiliki potensi luar biasa baik dibidang akademik maupun non akademik. Karena itu praktikkan, kembangkan terus menurus, karena itulah jalan kemajuan,” tuturnya.

Komitmen UMKU tidak berhenti sampai di situ (seremonial wisuda, red). Melalui Pusat Karir, UMKU memberikan pelayanan kepada para alumni yang telah menyandang gelar, yang akan dihubungkan dengan program internship (magang) bekerjasama dengan berbagai instansi baik negeri maupun swasta.

Saat ini, instansi yang telah bekerjasama dengan UMKU berjumlah 16 Rumah Sakit yaitu Rumah Sakit Umum Aisyiyah Kudus, Rumah Sakit Islam Pati, Rumah Sakit Arafah Rembang, Rumah Sakit Sultan Hadlirin Jepara, RS Siti Khatijah Jepara, RS PKU Muhammadiyah Gubug, RS PKU Muhammadiyah Blora, dan RS PKU Muhammadiyah Cepu.

Kemudian ada RS Fastabiq Sehat PKU Muhammadiyah, RS Permata Bunda Grobogan, RSU Kumala Siwi Mijen, RS PKU Muhammadiyah Mayong, Rumah Sakit Islam Sunan Kudus, Rumah Sakit Nahdlatul Ulama Demak, PKU Muhammadiyah Demak, RS PKU Aisyiyah Jepara.

Di mana, belasan rumah sakit tersebut siap menerima lulusan UMKU untuk berkarya secara professional. (Lingkar Network | Lingkar.news)

Terminal Jati Kudus Kembali Dibuka Usai Tergenang Banjir

KUDUS, Lingkar.news Terminal Induk Jati Kudus mulai dioperasikan kembali setelah sebelumnya lumpuh total karena tergenang banjir sejak 31 Desember 2022, sehingga tidak memungkinkan bus maupun calon penumpang masuk ke terminal.

Alhamdulillah setelah sekitar dua mingguan (lumpuh, red) terminal dapat kembali beroperasional. Pedagang juga sudah pada mulai buka jadi sudah kembali normal,” ucap Koordinator Satuan Pelayanan Terminal Induk Tipe A Jati Kudus Indarto, pada Selasa, 17 Januari 2023.

Ia mengatakan, terminal mulai aktif kembali pada Sabtu, 14 Januari 2023 setelah banjir surut. Sementara bus mulai banyak masuk ke terminal, kata dia, pada Minggu, 15 Januari 2023, termasuk bus malam yang mengangkut penumpang pada sore hari. Kalaupun masih ada bus yang belum masuk, dimungkinkan genangan banjir masih terjadi di terminal.

“Aktivitas kembali normal, penumpang juga sudah mulai terlihat ramai di terminal. Ini tinggal bersih-bersih saja. Tepat 2 minggu banjirnya,” paparnya.

Pada awal terminal dibuka, kata dia, jumlah bus penumpang yang masuk sekitar 40-an unit bus. Kemudian, pada hari berikutnya jumlah bus yang masuk meningkat hingga seratusan lebih.

Untuk calon penumpang, imbuh dia, juga bisa masuk ke terminal karena sudah tidak ada genangannya. Sedangkan untuk pembersihan lumpur akan dilakukan secara bertahap karena arealnya yang cukup luas.

Sebelumnya, akibat banjir tidak ada lagi penumpang yang masuk ke terminal karena akses masuknya terganggu oleh genangan banjir.

Sementara bus yang hendak mengangkut penumpang dialihkan di tepi Jalan Agil Kusumadya Kudus karena tidak terdampak banjir dengan tetap diawasi petugas untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan karena lalu lintasnya juga padat. Hanya saja, kapasitasnya terbatas karena berdekatan dengan lampu pengatur lalu lintas.

Untuk itulah, perusahaan otobus (PO) bus yang memiliki garasi terdekat diimbau untuk memanfaatkannya untuk menaikkan calon penumpangnya dari garasi masing-masing, sambil menunggu genangan banjir di terminal surut. (Lingkar Network | Ihza Fajar – Koran Lingkar)

Program Tilik Kampung Pj Wali Kota Salatiga Dinyinyiri Netizen

SALATIGA, Lingkarjateng.id – Warganet menganggap program Tilik Kampung yang digagas oleh Penjabat (Pj) Wali Kota Salatiga, Sinoeng N Rachmadi, sebagai sebuah pencitraan. Komentar-komentar tersebut banyak disampaikan melalui media sosial.

Menanggapi nyinyiran warganet, Sinoeng mengaku jika hal tersebut justru menandakan bahwa programnya mendapat respons dari masyarakat.

“Saya dianggap pencitraan, ya, macam-macam  orang membuat sudut pandang itu. Tetapi saya tidak apa-apa dan tambah yakin bahwa apa yang saya lakukan adalah on the right track. Saya semakin yakin bahwa apa yang dilakukan ini direspons masyarakat,” ujarnya, pada Senin, 16 Desember 2023.

Sebelumnya, Sinoeng melakukan kegiatan tilik kampung di Kelurahan Gendongan, Kecamatan Tingkir pada Minggu, 15 Januari 2023. Saat itu ia menjenguk salah satu warga yang sedang sakit sekaligus berdialog terkait kesulitan yang hadapi warganya.

“Hal-hal tersebut bisa kami dorong, kan ini ada Baznas yang juga siap hadir. Kemudian ada insfrastruktur yang belum terakomodir dalam Musrembang. Insya Allah bisa kita dorong lewat disposisi Pj Wali Kota,” ungkapnya.

Ia mengatakan bahwa program Tilik Kampung bukan media pencitraan, melainkan hanya menjalankan kewajiban sebagai pemimpin daerah.

 “Apalah saya, bukan apa-apa. Saya hanya menjalankan kewajiban saya sebagai Pj Wali Kota dan  harus turun ke masyarakat. Itu saja,” tandasnya. (Lingkar Network | Unggul Priambodo – Koran Lingkar)

Kades se-Indonesia Kembali Gelar Demo di Jakarta, Ini Detail Tuntutannya

Lingkar.news – Kepala Desa (Kades) se-Indonesia akan menggelar aksi demonstrasi ke DPR RI pada Selasa, 17 Januari 2023.

Aksi demonstrasi yang dilakukan oleh para Kades, sebelumnya sudah pernah terjadi pada 22 Desember 2022 dengan membawa tuntutan salah satunya, masa jabatan Kades diperpanjang menjadi 9 tahun.

Tahun 2023, aksi tersebut kembali digelar dengan membawa salah satu poin yang sama, yakni terkait perpanjangan masa jabatan Kades selama 9 tahun.

Poin berikutnya yang akan dibawa yaitu tentang peran Kepala Desa dalam penanganan pandemi Covid-19 selama 2 tahun lebih, ternyata tidak memberikan ruang maksimal terhadap kepemimpinan para Kades.

Ratusan Kades di Pati Demo ke Jakarta, Camat Dukuhseti Agus Sunarko: Semoga Berhasil dan Warga Tetap Terlayani dengan Baik

Hal inilah yang menjadi salah satu alasan aksi Kades Indonesia Bersatu (KIB) di Jakarta, yaitu mengusulkan revisi Undang-Undang Desa Nomor 6 Tahun 2014 Pasal 39 tentang Masa Jabatan Kepala Desa.

Pada Undang Undang Desa No 6 tahun 2014, Pasal 39 ayat (1) dan (2) menjelaskan, Kepala Desa memegang jabatan selama 6 (enam) tahun terhitung sejak tanggal pelantikan.

“Kami meminta agar UU Desa No 6 tahun 2014, pasal 39 di ayat 1 segera direvisi, yaitu Kepala Desa menjabat 9 tahun, bukan lagi 6 tahun,” ucap Ketua Asosiasi Kepala Desa Banyuwangi (Askab), Anton Sujarwo.

Sedangkan, Kepala Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat menjabat paling banyak 3 (tiga) kali masa jabatan secara berturut-turut atau tidak secara berturut-turut.

Aturan 6 tahun masa jabatan Kades tersebut dinilai terlalu memberatkan. Sebab, banyak program desa yang masih belum tuntas.

Masa 6 tahun jabatan juga dinilai sebagai waktu yang singkat dalam upaya membangun harmoni masyarakat usai pemilihan Kades.

Dijelaskan, dalam aksi tersebut tidak hanya ikut menyampaikan tuntutan terkait masa jabatan 9 tahun. Tetapi juga akan menyuarakan tentang aturan dana desa. 

Sebab, secara umum kisi-kisi dalam Program Legislasi Nasional (Prolegnas) 2023 tidak menyinggung desa sama sekali.

“Kami sudah mengusulkan perbaikan undang-undang. Usulan kami dijawab dan ditanggapi dalam Prolegnas 2023 dengan berbusa-busa, tapi ternyata tidak dimasukkan,” kata Sekjen Polosoro (Paguyuban Kades Lurah dan Perangkat Desa se-kabupaten Purworejo) Dwinanto.

Sebagai Kades, ia menyayangkan usulannya tidak diakomodir baik oleh eksekutif dan legislatif dalam Prolegnas 2023.

Selain itu, menyuarakan tentang aturan dana desa (DD) yang sebelumnya muncul isu akan dikurangi. Bahkan ada beberapa pihak yang mengusulkan DD untuk dihapus.

“Jika itu terjadi maka desa akan lumpuh, desa tidak akan maju dan berkembang,” tegas Koordinator Papdesi Kabupaten Ponorogo, Riyanto.

Ia mengatakan, nantinya DD digunakan untuk membiayai penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan, pembinaan kemasyarakatan, dan pemberdayaan masyarakat.

Di sisi lain, para Kades di Banten tak ikut aksi demo di Jakarta. Hal ini disampaikan oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) Asosiasi Kepala Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) Kabupaten Lebak Rafik Rahmat Tauifk.

Ia mengaku tidak mengetahui adanya rencana ratusan Kepala Desa dari Jawa Tengah yang akan melakukan aksi demonstrasi ke Jakarta menuntut dilakukan revisi Undang Undang tentang Desa.

“Saya tidak tahu kalau ada demonstrasi dari para kepala desa nanti hari Selasa, 17 Januari 2023 ke Jakarra, karena sampai hari ini tidak ada instruksi atau arahan untuk ikut berdemo ke Jakarta,” terang Rafik, belum lama ini.

Hal senada dikatakan oleh Ketua Apdesi Kecamatan Cilograng, Kabupaten Lebak, Yayan Hendayana Musalev yang mengaku tidak tahu akan adanya aksi demo ratusan kepala desa ke Jakarta menuntut perpanjangan masa jabatan kepala desa dari 6 tahun menjadi 9 tahu pada Selasa, 17 Januari 2023.

”Belum ada info bang. Biasanya kalau akan ada aksi demo atau penyampajan aspirasi selalu ada pemberintahuan di grup para kepala desa,namu sampai sekarang tidak ada info apa apa,” kata Musalev yang juga Kepala Desa Cikamunding. (Lingkar Network | Lingkar.news)

Ratusan Kades di Pati Demo ke Jakarta, Camat Dukuhseti Agus Sunarko: Semoga Berhasil dan Warga Tetap Terlayani dengan Baik

PATI, Lingkar.news – Ratusan Kepala Desa (Kades) di Kabupaten Pati yang tergabung dalam Kades Indonesia Bersatu (KIB) akan menggelar aksi besar-besaran di Jakarta. Termasuk belasan KIB Dukuhseti, yang berangkat dari halaman Kantor Kecamatan Dukuhseti, Kabupaten Pati, Jawa Tengah.

Didampingi puluhan perangkat desa, mereka akan bergabung dengan puluhan ribu Kades se-Indonesia guna melakukan aksi damai menuntut masa jabatan 9 tahun tanpa periodisasi.

Menurut Koordinator KIB Dukuhseti, Suwardi mengatakan bahwa, para Kades ini berangkat ke Jakarta akan menggelar aksi dan menyuarakan aspirasi bersama dengan Kades se-Indonesia, pada Selasa, 17 Januari 2023.

“Kedatangan kami ke Jakarta untuk menuntut revisi Undang-undang Desa masuk ke Program Legislasi Nasional (Prolegnas),” tegas Kades Ngagel tersebut.

Suwardi menyampaikan bahwa, KIB Dukuhseti akan mengambil bagian dalam aksi damai nasional itu. Selain tuntutan masa jabatan 9 tahun, pihaknya juga akan menyuarakan tentang aturan dana desa.

“Kami akan menggelar aksi di Gedung DPR/MPR RI untuk menuntut revisi Undang Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa. Agar pembahasan ini menjadi prioritas dalam Prolegnas 2023. Selain itu, kami juga akan menyampaikan aspirasi di Kantor Kemendagri,” imbuh Suwardi.

Dikatakan, dua poin pokok akan disuarakan dalam aksi ini, yakni mengenai dana desa dan masa jabatan Kades. Pertama, terkait UU Nomor 22 tahun 2020 yang saat ini masih berlaku, untuk bisa dicabut kembali.

Selain itu, mereka juga menuntut perubahan terhadap Pasal 39 UU Nomor 6 Tahun 2014, terkait masa jabatan Kades. Saat ini masa jabatan Kades masih 6 tahun, mereka akan menuntut untuk bisa dimaksimalkan selama 9 tahun dengan batasan maksimal dua periode.

“Fakta di lapangan sebenarnya anggota legislator tahu bagaimana kajian efek konflik pasca Pilkades. Dengan masa perpanjangan 9 tahun, diharapkan masa kerja efektif Kades bisa lebih optimal dan bisa bekerja tanpa terganggu efek Pilkades,” ujarnya.

Suwardi menambahkan, masa jabatan 6 tahun justru akan berdampak negatif terhadap desa itu sendiri. Bagaimana tidak, tambahnya, setiap 6 tahun sekali Desa akan menyelenggarakan Pilkades yang tentunya akan menimbulkan dampak dan konflik berkelanjutan.

Keberangkatan para Kades bersama perangkatnya ini turut dihantar oleh Camat Dukuhseti, Agus Sunarko. Ia menilai bahwa, penyampaian aspirasi ini, tidak hanya memperjuangkan Kepala Desa saja. Melainkan bagi kepentingan desa secara keseluruhan, khususnya masyarakat.

“Saya berharap aspirasi dari desa diperhatikan para Legislator di pusat, dan dimasukkan dalam Prolegnas 2023. Salah satunya terkait masa jabatan Kades. Semoga tuntutan Kades berhasil dan pelayanan masyarakat di Kantor Desa tetap berjalan,” harap Agus. (Lingkar Network | Lingkar.news)

Bentrokan Maut PT GNI Tewaskan Pekerja WNI dan WNA

JAKARTA, Lingkar.news PT GNI (Gunbuster Nickel Industry) melakukan koordinasi dengan pihak berwenang untuk investigasi secara menyeluruh terkait dengan insiden unjuk rasa berujung kerusuhan yang terjadi di Kawasan Industri GNI pada Sabtu, 14 Januari 2023.

“Kami sangat menyayangkan insiden tersebut. Pihak perusahaan akan berkoordinasi dengan pihak berwenang untuk melakukan investigasi atas terjadinya peristiwa tersebut,” ujar Head of Human Resources and General Affairs PT GNI Muknis Basri Assegaf dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, pada Senin, 16 Januari 2023.

Ia mengatakan, kerusuhan yang terjadi di Kecamatan Petasia, Kabupaten Morowali Utara, Sulawesi Tengah itu bukan saja merugikan perusahaan dan karyawan karena operasional pabrik harus terhenti, tapi juga merugikan masyarakat sekitar kawasan Industri.

Kerusuhan tersebut mengakibatkan dua korban jiwa dan membuat aktivitas perusahaan terhenti.

Muknis mengungkapkan, pada hari Minggu, 15 Januari 2023, telah dilakukan pertemuan yang dihadiri Direktur Intelkam Polda Sulteng dan Sekda Morut Musda Guntur yang didampingi Kapolres Morut dan Dandim Morowali dan Morowali Utara.

“Dalam pertemuan tersebut, semua pihak menyayangkan kejadian yang menimbulkan kerusakan dan merugikan banyak pihak, baik perusahaan, karyawan, hingga warga sekitar pabrik yang terdampak aktivitas hariannya,” imbuhnya.

Terkait isu yang beredar terjadi penganiayaan oleh oknum Tenaga Kerja Asing (TKA) terhadap Tenaga Kerja Indonesia (TKI) dan kekerasan terhadap pekerja perempuan, Muknis menekankan bahwa isu tersebut tidak benar.

Penyerangan terhadap karyawan terjadi saat jam operasional pabrik berlangsung, sehingga aktivitas terhenti dan menimbulkan kerusakan parah dan penjarahan di 100 mess karyawan tenaga kerja lokal, perempuan, dan tenaga kerja asing. Serta sekitar 6 alat berat dan kendaraan operasional milik perusahaan terbakar.

“Mereka juga menyerang TKA agar berhenti bekerja. Dan setelah muncul kericuhan, mereka kemudian membakar dan menjarah mess perempuan tenaga kerja lokal, hingga menjarah mess TKI kemudian membakarnya,” ungkapnya.

Muknis mengatakan, dalam rangkaian aksi tersebut Polres Morowali Utara berhasil mengamankan 70 orang terduga pelaku. Atas kejadian tersebut, terdapat sekitar 9 orang luka-luka, serta 2 orang tewas (1 tenaga kerja lokal dan 1 orang TKA). (Lingkar Network | Koran Lingkar)

Himpun Zakat ASN Tertinggi, Pj Wali Kota Salatiga Apresiasi Dinkes

SALATIGA, Lingkarjateng.idPenghimpunan zakat kepada ASN (Aparatur Sipil Negara) berkembang dinamis, termasuk di Kota Salatiga. Dinas Kesehatan Kota (DKK) Salatiga menjadi penghimpun zakat, infak dan shodaqoh (ZIS) Baznas tertinggi di Salatiga, yakni Rp11.749.000 per bulan.

“Saya apresiasi serta memberikan penanda kepada pengumpul atau orang yang memberikan zakat, infaq dan shodaqoh per bulan yang rekornya Rp 11 Juta dan diraih Dinas Kesehatan Kota (DKK) Salatiga,” kata Sinoeng saat apel luar biasa di halaman Pemkot Salatiga pda Senin, 16 Januari 2023.

Sedangkan, untuk dinas lain zakat ASN rata-rata mengumpulkan Rp 3-8 juta per bulan.

Sinoeng mengungkapkan, kalau diawali dari kepemimpinnya, baik itu kepala dinas, kepala BUMD, kepala unit organisasi total zakat ASN sebesar Rp 1 juta rupiah saja akan menjadi pendorong bagi yang lainnya,

Apel pagi luar biasa ini, menurut Sinoeng,  menjadi suatu pertanda atau tetenger berkhidmat kita semua terhadap hari ulang tahun Baznas Salatiga.

Dalam konteks  zakat, infaq dan shodaqoh tersebut, Sinoeng menegaskan bukan soal besar kecil nilainya, tetapi konsistensi dan istikamahnya.

“Saya mengajak kepada seluruh teman ASN, jangan sampai kita punya pikiran bahwa zakat, infak dan shodaqoh itu mengumpulkan dana. ZIS itu adalah cara kita menyelamatkan diri dari siksa kubur dan api neraka. Kalau ingin selamat, ingin berkah mari kita berzakat, infak dan shodaqoh,” pungkasnya. (Lingkar Network | Unggul Priambodo – Koran Lingkar)

La Nyalla Vs Erick Thohir Siap Bersaing Rebutkan Kursi Ketua Umum PSSI

JAKARTA, Lingkar.news Sejumlah nama besar memanaskan bursa calon Ketua Umum PSSI tahun ini. Kursi tersebut tak hanya diminati oleh La Nyalla Mattalitti. Namun Menteri BUMN Erick Thohir juga berminat untuk menjadi Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) periode 2023-2027.

Sekretaris Jenderal PSSI, Yunus Nusi menetapkan masing-masing tujuh anggota Komite Pemilihan (KP) dan empat anggota Komite Banding Pemilihan (KBP) pada Kongres Biasa 2023 di Jakarta, pada Minggu, 15 Januari 2023.

“Untuk anggota KP yaitu Amir Burhanuddin, Sudarmadji, Ismu Duruhito, M Armisyam Latuconsina, Aulia Arief, Paska Sembiring dan Aditya Yando. Sementara anggota KBP adalah Gusti Randa, Aven Hinelo, Diego Saputra dan Joko Tetuko,” ujar Yunus usai kongres.

Dengan demikian, lanjutnya, PSSI menyerahkan semua tahapan menuju Kongres Luar Biasa (KLB) pemilihan ketua umum, wakil ketua umum dan anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI 2023-2027 kepada KP dan KBP.

Yunus pun memastikan, semua anggota KP dan KBP netral dari kepentingan PSSI serta keluarga sepak bola (football family).

Oleh karena itulah, Ketua KP Amir Burhanuddin cuti sementara dari jabatan Wakil Ketua Asosiasi Provinsi PSSI Jawa Timur yang diembannya. Amir juga melepas status CEO klub Deltras FC sampai tugasnya sebagai KP tuntas.

“Semua telah menyatakan kesediaan untuk melepaskan diri dari kepentingan (terkait PSSI dan sepak bola-red),” kata Yunus Nusi.

Amir Burhanuddin pun mengingatkan bahwa tahapan pendaftaran bakal calon Exco PSSI 2023-2027, baik dicalonkan maupun pengajuan diri sendiri, akan berakhir pada Senin, 16 Januari 2023 pukul 18.00 WIB.

Hal itu, Amir melanjutkan, sesuai dengan sirkuler Sekjen PSSI kepada semua anggota PSSI pada 16 November 2022.

Dalam surat itu disebutkan bahwa Lembar Deklarasi Dukungan Bakal Calon Komite Eksekutif PSSI 2023-2027, Lembar Konfirmasi dan Surat Pernyataan serta Kriteria Wajib Bakal Calon Komite Eksekutif PSSI 2023-2027 serta Surat Pernyataan Integritas Bakal Calon Komite Eksekutif PSSI 2023-2027 diserahkan kepada PSSI paling lambat pada 16 Januari 2023 pukul 18.00 WIB.

“Setelah itu, kami akan mengumumkan siapa saja calon sementara atau bakal calon. Pengumuman itu bisa pada Senin, 16 Januari 2023 malam atau Selasa, 17 Januari 2023,” tutur Amir. (Lingkar Network | Koran Lingkar)

Korban Banjir Grobogan Mulai Terkena Berbagai Penyakit

GROBOGAN, Lingkar.news Pascabanjir yang melanda di beberapa wilayah Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, beberapa hari lalu, warga Desa Temon, Kecamatan Brati, mulai banyak yang terserang penyakit.

Untuk mengatasi hal tersebut, tim kesehatan dari Puskesmas setempat melakukan pemeriksaan ke rumah warga dengan cara door to door.

Sementara dalam kegiatan ini, Babinsa Koramil 13/Brati Koptu Muklisin melaksanakan pendampingan kepada tim kesehatan dari Puskesmas Brati yang dipimpin dr. Charis untuk memberikan pengobatan gratis bagi korban banjir.

Koptu Muklisin mengatakan, wilayah Desa Temon termasuk daerah rawan banjir di kala musim penghujan. Wilayahnya pun sering tergenang air. Rata-rata korban banjir mengalami penyakit kulit gatal-gatal, diare, dan batuk. 

“Pasca banjir warga banyak yang terkena penyakit, sehingga membutuhkan bantuan layanan kesehatan. Melalui pengobatan gratis dari Puskesmas ini diharapkan kondisi kesehatan warga korban banjir selalu terjaga,” tambahnya.

Sementara itu dr. Charis menjelaskan, penanganan yang telah dilakukan di antaranya melakukan pemeriksaan kesehatan secara gratis dan pemberian obat untuk warga yang terdampak banjir.

“Kita sudah obati warga yang terserang gatal-gatal dan diare. Dan banyak juga ada warga yang melaporkan ada yang demam, batuk, dan langsung kita obati, kalau tidak cepat ditangani khawatir penyakitnya bertambah parah,” jelasnya. (Lingkar Network | Muhamad Ansori – Koran Lingkar)

Desak Pemerintah Turunkan Tarif PNBP, Ribuan Nelayan Pati Gelar Demo

PATI, Lingkar.news Ribuan nelayan Kabupaten Pati, Jawa Tengah yang tergabung dalam Front Nelayan Bersatu (FNB) menggelar demonstrasi di depan gedung Pemkab Pati dan DPRD Pati, pada Jumat, 13 Januari 2023.

Koordinator Aksi Demo, Hadi Sutrisno mengatakan, kedatangannya bersama ribuan nelayan adalah untuk meminta bantuan pemerintah soal Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 85 Tahun 2021 tentang jenis dan tarif Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang dirasa memberatkan, yakni sebesar 10 persen.

“Jika dulu kita hanya dikenai pra-produksi, sekarang kita dikenai pasca-produksi. Yang mana kita dipatok pajak 10 persen, itu berat sekali,” ucapnya.

Tak Hadiri Demo Nelayan Pati, Bupati Haryanto Terlihat Hadiri Tasyakuran Rumah Sakit

Selain itu, kebijakan Penangkapan Ikan Terukur (PIT) yang diharuskan mengenakan aplikasi di gawai juga dianggap tidak tepat. Hal ini menurut Hadi didasari kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) nelayan yang masih kurang dalam teknologi.

Dalam aksi itu, mereka juga menuntut peraturan yang membatasi area penangkapan ikan di perairan Indonesia untuk diperluas. Kebijakan yang berkaitan dengan pelanggaran nelayan juga dituntut untuk diperbaiki kembali.

“Di tengah situasi kondisi saat nelayan sedang paceklik seperti saat ini, kebijakan penangkapan ikan terukur melalui aplikasi HP sulit dijalankan. Adanya peraturan daerah atau wilayah penangkapan ikan, kita minta agar wilayah kita makin luas,” tambahnya.

Undang-Undang (UU) Cipta Karya yang ada saat ini juga dirasa masih lemah, sehingga dikhawatirkan tidak berpijak ke nelayan.

Pj Bupati Pati, Henggar Budi Anggoro saat menemui para nelayan yang melakukan aksi unjuk rasa Penurunan PNBP. (Istimewa/Lingkar.news)

Dalam kesempatan itu, Pj Bupati Pati Henggar Budi Anggoro menemui para nelayan yang melakukan aksi unjuk rasa yang menuntut Penurunan PNBP.

Nelayan Minta Tarif PNBP Turun, Pj Bupati Pati Janji Sampaikan ke Presiden

“Saya sudah keluarkan surat dukungan untuk sedulur-sedulur semua, kaitannya yang pertama tentang penurunan terkait apa yang ada di PP No. 85 Tahun 2021,” ungkap Pj Bupati Pati saat menemui pengunjuk rasa.

Pihaknya juga menjelaskan bahwa dalam surat dukungan yang ia buat telah menjelaskan terkait tuntutan para nelayan yang meminta PNBP turun menjadi 5 persen.

Surat tersebut telah ditujukan kepada Presiden RI dan ditembuskan ke Menteri Kelautan dan Perikanan RI, Sekretaris Kabinet, dan Gubernur Jawa Tengah sejak tanggal 7 Januari 2023 setelah dilakukannya audiensi bersama Paguyuban Mitra Nelayan.

Merespons banyaknya massa yang turun ke jalan, Pj Bupati Pati menyampaikan dukungan dan apresiasi terhadap para pedemo karena pada kesempatan ini, nelayan tidak sekedar melakukan aksi dan menyampaikan aspirasi, melainkan juga memberikan bantuan logistik kepada para korban bencana banjir yang melanda Kabupaten Pati.

Bantuan tersebut diserahkan secara simbolis oleh perwakilan dari Paguyuban Nelayan Mina Santosa kepada Pj Bupati Pati.

Matur Nuwun (terima kasih). Semoga ini bermanfaat bagi saudara-saudara kita semua (korban banjir). Ini adalah langkah positif dari kawan-kawan Paguyuban Nelayan Mina Santosa, bukan hanya aksi belaka, tapi lebih untuk kepentingan sosial,” ungkap Henggar.

Dalam aksi tersebut, puluhan demonstran sempat memaksa masuk gedung DPRD dengan mendobrak gerbang. Hingga akhirnya, Ketua DPRD yang kemudian disusul Pj Bupati Henggar Budi Anggoro datang menemui mereka. (Lingkar Network | Arif Febriyanto – Koran Lingkar)

Portal Berita Salatiga

Exit mobile version